gambar-behel.png
18/Nov/2024

Pertanyaan ”apakah behel bisa karatan?” merupakan hal yang sering dilontarkan oleh pasien.  Untuk menjawab hal tersebut, pertama-tama kita harus terlebih dahulu mengetahui material  yang membentuk bracket maupun kawat ortodontik. Material yang digunakan untuk  membuat kawat ortodontik modern adalah paduan logam Nikel dan Titanium (Ni-Ti alloys),  yang mempunyai kemampuan sangat baik dalam memberikan gaya untuk menggerakan gigi. Selain itu, ada juga kawat ortodontik yang terbuat dari stainless steel atau Cobalt-Chromium  (Co-Cr). 

Material ini bersifat biokompatibel, yang artinya memiliki kemampuan untuk  menyesuaikan dengan kecocokan tubuh individu yang menggunakannya. Di dalam rongga  mulut, alloys ini dapat berbentuk lebih dari satu struktur kristal. Pada temperatur tinggi dan  tekanan yang lebih rendah, alloy ini akan berbentuk struktur kubik sederhana, sedangkan  ketika temperatur lebih rendah dan tekanan lebih tinggi, alloy bersifat lebih stabil dalam fase  monoklinik. Namun, meski dapat berubah menjadi struktur yang berbeda, perubahan  struktur ini bersifat reversible (dapat kembali ke keadaan semula) dan terjadi secara normal  pada temperatur rongga mulut. 

Secara umum, stainless steel memiliki ketahanan tinggi terhadap korosi di lingkungan  rongga mulut karena adanya kromium, logam yang sangat reaktif. Sedangkan, kawat  ortodontik dengan bahan titanium sangat resisten terhadap korosi karena adanya lapisan tipis  titanium oksida yang bersifat stabil pada permukaannya. Ketahanan korosi tersebut  bergantung pada lapisan pasif yang secara spontan terbentuk pada kondisi basah. Dengan  demikian, pada lingkungan rongga mulut yang basah, kawat ortodontik tersebut tidak akan  mengalami karatan. 

  

gambar behel

Jadi, sederhananya, komponen brackets dan kawat ortodontik terbuat dari baja tahan  karat atau material non-korosif lainnya, yang berarti tidak dapat berkarat dalam kondisi  normal. Selain itu, material ini juga aman berada dalam rongga mulut untuk jangka waktu  yang lama. 

Referensi:

  1. Proffitt WR. Contemporary orthodontics. 6th ed. Philadelphia: Elsevier. 2019. 2. Castro SM, et al. Orthodontic wires and its corrosion: the specific case of stainless steel  and beta-titanium. Mar 2015; 10(1): 1-7. 
  2. Do brace rust? [Internet]. 2019 [cited 2021 Apr 26]. Available from: https://orthodonticsinlondon.co.uk/blogs/do-braces-rust.html

bracket-dilepas-dengan-alat-khusus.png
18/Nov/2024

Setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun pemakaian behel, pastinya senang bila tiba saatnya penjadwalan untuk dilakukan pelepasan behel. Namun anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana prosedurnya? Apakah akan terasa sakit? Berapa lamakah prosesnya?
Melalui artikel ini akan kami coba jelaskan ya

Prosedur Pelepasan Behel :

  1. Melepaskan perlekatan behel dari permukaan gigi
    Pada proses pelepasan behel/ debonding behel ini ortodontis akan mulai melepaskan behel satu persatu dengan suatu tang khusus untuk melepaskan behel. Apakah akan terasa sakit? Secara umum dapat dikatakan bahwa proses ini tidak akan menimbulkan rasa sakit, pasien hanya akan merasakan sedikit penekanan pada gigi pada saat behel sedang dilepaskan.  Pada saat behel/ bracket dilepas, akan sedikit terdengar suara berderak, namun hal ini normal karena ini adalah suara lem/ semen terlepas dari antara gigi dan behel.

    bracket-dilepas-dengan-alat-khusus
    Gambar 1. Bracket dilepas dengan alat khusus
    (sumber: dokumentasi tooth signature dental)

  2. Pembersihan lem atau semen dari permukaan gigi
    Setelah semua behel terlepas, semen/lem yang masih tersisa pada permukaan gigi akan dihilangkan dengan alat khusus (adhesive removal plier) dan kemudian permukaan email gigi akan dipoles dengan bur poles.

    permukaan gigi dipoles
    Gambar 2. Permukaan gigi dipoles dengan bur boles
    (sumber: dokumentasi tooth signature dental)

  3. Pembersihan karang gigi / scaling
    Setelah itu dilakukan prosedur pembersihan karang gigi untuk memastikan tidak ada karang gigi yang menempel pada permukaan gigi.

    proses scaling gigi
    Gambar 3. Proses pembersihan karang gigi pasca pelepasan behel
    (sumber: dokumentasi tooth signature dental)

  4. Pencetakkan gigi untuk pembuatan retainer
    Fase perawatan ortodonti belum selesai sepenuhnya sampai pasien memakai retainer. Supaya hasil perawatan ortodonti tetap terjaga dan tidak terjadi pergerakkan gigi yang tidak diinginkan pasca perawatan ortodonti, pasien perlu memakai retainer. Tentunya anda tidak mau biaya maupun waktu yang sudah anda investasikan untuk merapikan gigi terbuang sia-sia bukan?Retainer adalah suatu alat custom-made (dibuat sesuai dengan gigi pasien secara spesifik) yang dipakai untuk menahan posisi gigi setelah perawatan ortodonti/ behel dilepas.Pemakaian retainer setelah perawatan ortodonti adalah hal yang wajib, namun jangan kuatir anda tidak perlu lagi melakukan kontrol berkala setiap bulannya seperti pada saat masih melakukan perawatan ortodonti/ behel. Beberap jenis retainer dapat dilepas- pasang/ removable dan sangat nyaman dipakai. Mengenai jenis-jenis retainer, cara pemakaian dan perawatannya akan dijelaskan di blog yang lain yaa.

    Setelah proses pelepasan behel selesai, maka pasien akan dilakukan pencetakkan dengan menggunakan sendok cetak dan bahan cetak alginate. Pasien mungkin sudah tidak asing lagi dengan prosedur ini karena di awal perawatan pun pasien pernah dilakukan pencetakkan untuk pembuatan model studi.

    Dari proses pelepasan behel hingga proses pencetakkan gigi rahang atas dan bawah kira-kira memakan waktu sekitar 30-45 menit.

    proses pencetakkan pada rahang bawah
    Gambar 4. Proses pencetakan pada rahang bawah
    (sumber: dokumentasi Tooth signature Dental)

    Hasil cetakan nanti-nya akan dicor dan dibawa ke laboratorium dental untuk proses pembuatan retainer. Setelah retainer selesai dibuat, pasien akan dihubungi kembali untuk dilakukan insersi / pemasangan retainer. Biasanya pembuatan retainer tidak lama, berkisar antara 1-5 hari dari saat pencetakkan dikarenakan pasien harus segera memakai retainer pasca pelepasan behel sebab dikhawatirkan terjadi perubahan posisi gigi yang tidak diinginkan.

    jenis retainer gigi
    Gambar 5. Contoh salah satu jenis retainer, retainer essix
    (sumber: tlortho.com)

    pemakaian retainer essix transparan
    Gambar 6. Contoh pemakaian retainer essix/ transparan
    (sumber: dokumentasi tooth signature dental)

  5. Insersi retainer
    Pada kunjungan selanjutnya pasien datang untuk pengambilan dan pemasangan retainer. Pada kunjungan ini pasien akan diajarkan mengenai cara pemakaian atau pelepasan retainer serta bagaimana cara merawat dan membersihkan retainer.

Cek video berikut ya untuk melihat proses pelepasan behel

Selamat, Anda telah sampai pada fase terakhir perawatan ortodonti dan mendapatkan senyum yang anda idamkan!


bracket-self-ligating.png
18/Nov/2024

Ilmu ortodonti sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perawatan ortodonti yang lebih efektif dan waktu perawatan yang lebih cepat maka penggunaan bracket Self Ligating sekarang ini menjadi lebih diminati. Walaupun bracket Self Ligating itu sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1970an, namun baru akhir-akhir ini masyarakat lebih ‘aware’ akan keberadaan bracket Self Ligating. Beberapa di antara jenis bracket Self Ligating yang ada sekarang ini adalah bracket Damon® system, in-Ovation, empower, Smartclip TM , dan masih banyak lagi.

Sebenarnya apakah bracket/behel Self Ligating itu ?

Bracket Self ligating berasal dari kata “ligature” yang berarti “ untuk mengikat” dan self yang berarti “sendiri”. Jadi dapat diartikan sebagai “bracket yang dapat mengikat sendiri”.

Sedikit penjelasan: sebagai perbandingan pada bracket konvensional, o-ring/ karet digunakan untuk mengikatkan kawat (archwire) pada bracket/ behel sehingga gigi bisa perlahan digerakkan ke posisi yang benar.

bracket self ligating
Gambar 1. Sistem pengikatan kawat pada bracket self ligating berupa ‘pintu’ yang dapat dibuka tutup
menggunakan alat khusus, jadi tidak menggunakan karet lagi.

 

Pada bracket self ligating penggunaan o-ring itu sudah tidak diperlukan lagi karena bracket / behel itu sendiri memiliki sistem penguncian berupa “pintu” yang dapat menahan kawat pada posisinya tanpa perlu penggunaan karet o-ring lagi.

Keuntungan penggunaan Bracket Self Ligating :

1. Pergerakkan gigi lebih efisien dan lebih cepat
Bracket self ligating pada penggunaannya tidak memakai karet o-ring sehingga friksi atau gaya gesekan yang muncul akan jauh lebih kecil dibandingkan pada penggunaan bracket konvensional. Gaya gesek atau friksi ini cenderung menghambat pergerakkan gigi, jadi dengan berkurangnya friksi pada bracket self ligating, pergerakkan gigi pun menjadi lebih cepat dibandingkan dengan bracket konvensional

2. Pada beberapa kasus, dapat mengurangi perlunya pencabutan gigi
Pada kasus gigi berjejal, pencabutan gigi kadang diperlukan untuk mendapatkan ruangan agar gigi dapat berada pada posisi yang benar dalam lengkung gigi. Penggunaan self ligating braces dapat mengurangi perlunya pencabutan gigi dikarenakan ruangan secara natural didapatkan dengan melebarkan lengkung gigi

3. Mengurangi jumlah kunjungan/ kontrol berkala ke orthodontist.
Tidak dipungkiri, kita sekarang hidup di era dimana waktu berjalan sangat cepat dan dengan kesibukan kita di pekerjaan, rumah atau sekolah, mungkin interval waktu kontrol 3 minggu sampai 1 bulan sekali dirasakan cukup menyita waktu. Pada beberapa kasus maloklusi, interval waktu kunjungan/ kontrol berkala dapat diperpanjang menjadi 8 minggu sekali sehingga mengurangi jumlah kunjungan ke orthodontis

4. Mengurangi rasa sakit
Pada bracket self ligating, gigi dapat digerakkan dengan force / gaya tarikan yang minimal dikarenakan adanya friksi lebih kecil sehingga mengurangi juga rasa sakit yang ditimbulkan.

5. Oral Hygiene lebih terjaga
Adanya sisa makanan dan plak yang menyelip di antara bracket dan karet o-ring tidak akan terjadi pada pengguna bracket self ligating. Dikarenakan pada bracket self ligating sudah tidak menggunakan karet o-ring. Karena kebersihan lebih terjaga, maka kemungkinan terbentuknya karang gigi ataupun gigi berlubang juga lebih kecil.

6. Mengurangi risiko resorbsi akar
Resorbsi atau kerusakan akar gigi dapat terjadi akibat penarikan gigi dengan force / gaya yang terlalu besar. Dengan bracket self ligating, gigi dapat digerakkan dengan force yang ringan/ kecil sehingga kerusakan akar pun dapat diminimalisir.

7. Estetis
Seperti bracket konvensional, bracket self ligating juga memiliki pilihan dari bahan yang estetis atau clear sehingga pada penggunaannya tidak terlalu terlihat.

Melalui penjelasan di atas dapat diketahui banyaknya keuntungan dari penggunaan bracket self ligating bukan? Jadi, jangan ragu untuk mendapatkan perawatan ortodonti dengan bracket self ligating ini yaa


penggunaan-karet-elastis-kawat-gigi.jpg
18/Nov/2024

MENGENAL ELASTIK INTER-ARCH ( RUBBER BAND) DALAM PERAWATAN ORTODONTI

pengunaan karet elastis kawat gigi
penggunaan karet elastis kawat gigi

Mungkin anda pernah melihat seorang pemakai behel / kawat gigi / braces yang sedang tertawa lebar, kemudian tiba-tiba anda menyadari ada seperti karet yang menyantol dari gigi atas ke gigi bawah orang tersebut, lalu anda bertanya-tanya benda apakah itu? Ya, itu adalah elastik inter-arch atau disebut juga rubber band (Karet Elastis)

Apa sebenarnya elastik inter-arch / karet elastis ini dan apa fungsinya? Akan kita bahas di bawah ini ya.
Elastik inter-arch adalah sejenis karet berukuran cukup lebar dibandingkan dengan karet o-ring (yang biasa dipakai untuk menahan kawat pada bracket), karet ini memiliki berbagai macam warna dan ukuran.

Kegunaan elastik inter-arch / karet elastis ini secara umum adalah
– Memperbaiki posisi gigitan antara gigi geligi rahang atas dan bawah agar berkontak dengan baik saat kedua rahang dikatupkan
– Membantu penutupan ruangan
– Memperbaiki gigitan silang ( cross-bite)
– Memperbaiki garis tengah gigi yang bergeser agar didapatkan garis tengah gigi atas dan bawah yang sejajar

Bagaimana pemakaiannya?
Karet elastis dipakaikan sendiri oleh pasien dengan cara mengaitkan elastik ke bagian hook pada bracket pada gigi atas ke gigi bawah sesuai instruksi dari ortodontis. Pasien dapat mengaitkan karet elastik ini dengan alat bantu khusus ataupun langsung dengan jari tangan

Berikut video contoh pemasangan karet elastik :

Kapan digunakannya?
Ortodontis yang bersangkutan yang akan memutuskan kapan elastik ini akan mulai dipakai di suatu fase perawatan ortodonti. Instruksi penggunaan elastik ini secara umum adalah dipakai setiap saat (kecuali pada saat sikat gigi) atau pada saat tidur saja.

Pemakaian setiap saat biasanya diinstruksikan bila diinginkan adanya pergerakkan gigi, sedangkan pemakaian saat tidur/ malam diinstruksikan hanya untuk menahan suatu posisi gigi. Perbedaan di antara kedua instruksi tersebut sangat signifikan, karena pergerakkan gigi hanya terjadi bila ada gaya (force) yang konstan. Jadi bila pasien memakai karet elastis kawat gigi kurang dari waktu yang diinstruksikan, maka pergerakkan gigi tidak akan terjadi sehingga kan memperlambat progres perawatan.

Bagaimana dengan pemakaian karet elastis saat makan? Bila dirasakan sulit untuk melakukan gerakan mengunyah, elastik dapat dilepas saat makan, dan kemudian dipakai lagi setelah selesai makan. Namun pemakaian elastik saat sedang makan sebenarnya dapat membuat pergerakan gigi menjadi lebih cepat karena adanya force tambahan dari peregangan elastik pada saat gerakan buka-tutup mulut.

Beberapa jenis pemakaian elastik
– Elastik class II: digunakan pada kasus dengan gigi depan atas jauh lebih maju daripada gigi depan bawah

karet elastis behel kelas II
karet elastis behel kelas II

– Elastik class III : digunakan pada kasus gigi depan bawah lebih maju daripada gigi depan atas (cameh)

penggunaan elastic rubber band class III
penggunaan elastic rubber band class III

– Vertikal elastik gigi belakang: digunakan untuk merapatkan kontak antara gigi geligi belakang pada rahang atas terhadap rahang bawah, dapat berbentuk kotak , segitiga atau zig zag

vertikal elastik gigi belakang
vertikal elastik gigi belakang

vertikal elastik segitiga gigi belakang
vertikal elastik segitiga gigi belakang

– Box elastik gigi depan: digunakan pada kasus gigitan terbuka pada gigi depan (open bite anterior)

box elastik gigi depan
box elastik gigi depan

– Cross elastik gigi depan : digunakan untuk memperbaiki garis tengah gigi sehingga sejajar antara atas dan bawah

cross elastik gigi depan
cross elastik gigi depan

– Cross elastik gigi belakang : digunakan untuk memperbaiki gigitan silang di gigi belakang ( cross bite posterior)

Apa yang dirasakan pada saat penggunaan karet elastik ini?
Gaya/ force yang dihasilkan dari penggunaan karet elastis dapat menimbulkan sedikit rasa sakit dan kurang nyaman. Namun jangan kuatir karena hal ini berarti gigi anda sedang bergerak kearah yang diinginkan. Dengan pemakaian rutin, beberapa pasien mengaku merasa terbiasa dan beradaptasi dengan pemakaian elastik ini.

Perlu diingat bahwa kooperatif dan kedisiplinan pasien dalam memakai dan mengikuti instruksi dari ortodontis sangatlah diperlukan karena elastik ini harus dipakaikan sendiri oleh pasien. Karena elastisitas dan kekuatan tarikan dari karet akan berkurang selama pemakaian sepanjang hari, maka karet elastis setidaknya harus diganti sekali sehari. Untuk itu ortodontis akan memberikan sepaket karet elastik agar pasien dapat mengganti setiap harinya.


komponen-komponen-braces-behel-kawat-gigi.jpg
18/Nov/2024

Banyak dari anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya behel / braces atau kawat gigi. Namun tahukah anda bahwa alat bantu merapikan gigi ini memiliki komponen atau bagian-bagian yang tidak terpisahkan sehingga dapat berfungsi dengan semestinya?apa sajakah komponen-komponen tersebut? Kita simak yuk!

komponen-komponen dalam braces / behel / kawat gigi
komponen-komponen dalam braces / behel / kawat gigi
  1. Bracket
    Adalah bagian dari braces yang menempel pada permukaan gigi. Pada bagian tengahnya terdapat celah/ slot untuk dilalui kawat gigi/ archwire. Bracket dapat terbuat dari bahan metal/ stainless steel, porselain, komposit atau kombinasi stainless steel – porcelain.Penempatan bracket pada permukaan gigi oleh dokter gigi spesialis orto memerlukan tingkat ketelitian dan presisi yang tinggi, karena itu dokter akan menggunakan alat bantu bernama Bracket gauge pada saat penempatannya.Jarak dan ketinggian untuk penempatan bracket tersebut sudah diperhitungkan sedemikian rupa supaya dapat memperbaiki posisi gigi yang berotasi/miring, posisi gigi yang lebih tinggi atau rendah,dll.  Penempatan ketinggian bracket pada setiap gigi juga unik dan harus serasi untuk sisi kiri dan kanan. Misalkan: ketinggian penempatan ketinggian bracket pada gigi seri akan berbeda dengan gigi taring karena permukaan insisal  gigi taring harus lebih panjang dibanding gigi seri. Demikian juga penempatan bracket pada gigi seri atau geraham kiri harus sama dengan gigi seri atau geraham kanan, sehingga tidak terjadi kemiringan bidang gigitan/ oklusal.Pada bracket untuk gigi taring dan gigi premolar ( geraham kecil) kadang dijumpai hook (antena kecil) pada bagian sudut bracket, sebagai tempat untuk mengait karet elastik inter-arch atau power chain
  2. Buccal tube
    Adalah jenis bracket yang menempel pada gigi geraham besar/ molar. Bracket ini berukuran lebih besar, menyesuaikan dengan ukuran gigi geraham yang besar serta bentuk yang berbeda dengan bracket gigi seri – premolar.  Buccal tube memiliki pengait dan terdapat tube yang dapat dilalui kawat gigi
  3. Archwire/ kawat gigi
    Kawat tipis yang ditempatkan pada slot bracket sampai ke buccal tube (bracket terakhir). Kawat ini terdiri dari beberapa jenis bahan serta ukuran. Biasanya pada saat awal pemasangan behel, kawat yang digunakan adalah kawat lentur dengan diameter kecil, kemudian secara bergradual kawat yang digunakan menjadi lebih besarKawat dengan bahan nickel titanium: kawat dengan bahan ini biasanya digunakan diawal perawatan, karena sifat dari kawat ini lentur dan dapat melekuk mengikuti posisi gigi dan membawa gigi tersebut pada lengkung gigi yang benarKawat dengan bahan stainless steel: kawat dengan bahan ini biasanya digunakan apabila akan dilakukan penarikan gigi karena dibutuhkan sifat kawat yang kaku sebagai “rel” agar gigi yang sedang digerakkan dapat bergerak dengan terkontrol. Kawat ini juga dapat ditekuk sesuai dengan keinginan dokter apabila dokter memerlukan pergerakkan gigi tertentuKawat dengan bahan copper – nickel titanium : hampir serupa dengan kawat nickel titanium, kawat ini juga digunakan di awal perawatan namun dengan keunggulan force/ kekuatan yang dikenakan untuk menggerakkan gigi lebih ringan daripada nickel titanium biasa sehingga rasa sakit yang dirasakan lebih rendah.Selain perbedaan dari bahan, kawat juga memiliki berbagai ukuran penampang ( bulat dan persegi) yang semuanya memiliki kegunaannya masing-masing
  4. O-ring/ elastomeric ring
    adalah karet yang menahan kawat gigi pada slot bracket. O-ring terdiri dari berbagai macam warna, namun ada juga yang berwarna bening. 0-ring diganti pada saat kontrol berkala
  5. Power chain/ elastomeric chain
    Adalah karet yang digunakan pada saat proses penarikan gigi atau penutupan ruangan. Pada dasarnya power chain berbentuk seperti kumpulan o-ring yang disambungkan membentuk rantai. Power chain ini dapat dipasangkan di sekeliling bracket, di hook pada gigi taring atau pada mini screw tergantung dari pergerakkan yang diinginkan oleh ortodontis.Sama seperti o-ring, power chain juga memiliki berbagai pilihan warna dan ukuran. Ortodontis akan memilih ukuran mana yang sesuai dengan rencana perawatan yang diinginkanContoh ukuran power chain adalah:

    • Closed : adalah jenis power chain dengan tidak ada jarak antar lingkaran
    • Short: jenis power chain dengan jarak yang pendek antar lingkaran
    • Long: jenis power chain dengan jarak yang panjang antar lingkaran

    Seringkali pasien menanyakan kepada ortodontis apakah boleh memakai power chain diseluruh bracket gigi-giginya dengan alasan supaya terlihat lebih ‘fashionable’, namun harap diperhatikan bahwa keputusan penggunaan power chain adalah sepenuhnya di tangan ortodontis, karena penggunaan power chain yang tidak tepat malah akan memperburuk hasil perawatan dan menyebabkan pergerakkan gigi yang tidak diinginkan.
    Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini akan dibahas di artikel lain ya.

  6. Open-coil dan closed coil springOpen coil spring adalah kawat melingkar yang diletakkan melingkupi archwire/kawat gigi dan diposisikan diantara 2 bracket, digunakan untuk membuka ruangan diantara 2 gigi atau lebih atau untuk mendorong gigi ke arah yang diinginkanClosed coil spring adalah kawat melingkar yang dikaitkan ke hook pada bracket yang satu ke hook pada bracket yang lain. Tidak terbatas pada hook, closed coil juga dapat dikaitkan ke mini screw. (pembahasan mengenai mini screw akan menyusul  di blog selanjutnya yaa..) Berkebalikan dengan open coil spring, closed coil spring digunakan untuk menutup ruangan yang ada atau untuk mendekatkan jarak 2 gigi atau lebih
  7. Gambar elastik dan alat bantu memasang elastik
    gambar elastik pada pemasangan kawat gigi / behel / bracesalat bantu memasang elastik pada behel / bracesElastik inter-arch
    Karet ini biasanya digunakan dengan cara dikaitkan di gigi/bracket pada rahang atas ke gigi/bracket pada rahang bawah dan tujuan penggunaannya adalah memberikan gaya (force) pada gigi dan rahang untuk memperbaiki posisi gigitan dari gigi geligi pada rahang atas terhadap rahang bawah pada saat kedua rahang dikatupkan agar dapat berkontak dengan rapat dan nyaman.Karena karet ini perlu dipasang oleh pasien sendiri dan diganti setiap harinya oleh pasien, maka kooperatif dan kedisiplinan pasien dalam mengikuti instruksi dari ortodontis sangat diperlukan.Ada berbagai macam ukuran dari elastik inter-arch. Selain ukuran, cara penempatan elastik inter-arch juga bervariasi, disini ortodontis yang akan memutuskan ukuran dan cara penempatan elastik inter-arch yang sesuai dengan pergerakan gigi yang diinginkanInstruksi penggunaan elastik ini secara umum adalah dipakai setiap saat (kecuali pada saat sikat gigi) atau pada saat tidur saja. Pemakaian setiap saat biasanya diinstruksikan bila diinginkan adanya pergerakkan gigi, sedangkan pemakaian saat tidur/ malam diinstruksikan hanya untuk menahan suatu posisi gigi. Perbedaan di antara kedua instruksi tersebut sangat signifikan, karena pergerakkan gigi hanya terjadi bila ada gaya (force) yang konstan. Jadi bila pasien memakai elastik kurang dari waktu yang diinstruksikan, maka pergerakkan gigi tidak akan terjadi sehingga akan memperlambat progres perawatan.

shutterstock_118733071-1200x800.jpg
18/Nov/2024

Tidak seperti perawatan gigi yang lain pada umumnya, perawatan ortodonti/ behel adalah perawatan yang memerlukan waktu yang cukup lama sampai dapat dikatakan selesai. Selain itu diperlukan kerjasama dan disiplin yang baik dari pasien untuk dapat melakukan kontrol/ kunjungan rutin ke ortodontis yang bersangkutan.

Mengapa perlu kontrol kawat gigi / behel secara rutin dan berkala?

Secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gigi dapat bergerak karena adanya tekanan (force) yang diberikan oleh kawat (archwire). Kawat yang digunakan sekarang ini bersifat fleksibel dan dapat kembali ke bentuknya semula, sehingga dapat memberikan tekanan yang ringan dan kontinu pada gigi.

mengapa perlu kontrol behel secara berkala
pasang kawat gigi harus kontrol secara berkala

Tekanan yang diberikan ke gigi melalui kawat ini lama kelamaan akan berkurang dengan berjalannya waktu karena karet o-ring yang memegang kawat pada bracket menjadi lemah dan semakin melar. Karet akan berkurang kekuatan untuk “memegang” kawat pada bracket karena berada pada kondisi mulut kita dalam jangka waktu yang lama, terkena perubahan suhu panas dan dingin, serta karena karet diregangkan melebihi ukuran awalnya sehingga lama kelamaan menjadi getas dan tidak elastik lagi.

Walaupun pada penggunaan bracket self ligating ( bracket yang memiliki “kunci” tersendiri yang menahan kawat pada bracket sehingga tidak perlu menggunakan karet o-ring), kontrol rutin juga harus dilakukan karena kawat pun perlu diganti dari kawat jenis lentur dengan penampang kecil menjadi kawat yang lebih besar dan kaku sesuai dengan tahapan perawatan yang sedang berjalan.

 

Kontrol /kunjungan behel diperlukan untuk:

  • mengganti karet o-ring
  • mengganti arch-wire/ kawat
  • menambahkan alat lain pada behel sebagai penunjang rencana perawatan
  • melakukan pembersihan plak dan karang gigi terutama pada bagian yang sulit dijangkau pada saat menyikat gigi
  • mengevaluasi progres /hasil perawatan dari pergerakkan gigi yang sedang terjadi
  • melanjutkan ke tahap perawatan selanjutnya

Karena pergerakkan gigi memerlukan waktu kira-kira minimal 3 minggu, maka kontrol behel secara berkala dilakukan setiap 3-8 minggu. Tidak seperti  durasi (chair time) pada saat pemasangan behel yang memakan waktu cukup lama, durasi /chair time pada saat kontrol rutin perawatan ortodonti berkisar sekitar 15-30 menit saja.

Harus diingat bahwa pasien sebaiknya mengikuti anjuran dokter untuk datang pada saat kontrol yang sudah dijadwalkan . Apabila pasien tidak datang kontrol dalam jangka  waktu yang lama sehingga ada pergerakkan gigi yang tidak diinginkan maka perawatan pada pasien tersebut juga akan semakin lama untuk diselesaikan.


ToothSignature Klinik Gigi Kelapa Gading Jakarta

Tooth Signature adalah Klinik Gigi Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menyediakan layanan Spesialis Ortodonti dari Dokter Gigi - Dokter Gigi berpengalaman, lulusan terbaik dari berbagai Universitas Ternama di Indonesia.

Cari Spesialis Ortodonti Jakarta ?
Tooth Signature tempatnya

Lokasi

Cabang Jakarta
jl Bulevard Raya blok RA 27 no. 28, RT.11/RW.15, Pegangsaan Dua, Kec. Klp. Gading, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240

Designed and optimized by SimpleBetter 2017. All Right Reserved