Kebiasaan Buruk Bernafas Melalui Mulut (Mouth Breathing)

November 18, 2024 by 0
image6.jpeg

Setelah kemarin ini cukup viral pemberitaan mengenai penggunaan plester mulut untuk mencegah bernafas melalui mulut pada saat tidur oleh salah satu artis, kali ini Tooth Signature Dental akan sedikit berbagi informasi mengenai mouth breathing, terutama mengenai dampaknya dalam hal kesehatan gigi dan mulut.

 

Pertama kali, tentunya kita harus mengetahui dahulu, apakah definisi dari mouth breathing?

Mouth breathing adalah kebiasaan bernapas melalui mulut yang pada normalnya dilakukan melalui hidung.

 

Apa sih yang menyebabkan hal tersebut?

Hal yang menyebabkan keadaan tersebut adalah gangguan pertumbuhan maupun fungsi dari rongga hidung. Gangguan dapat berupa :

  • infeksi (contoh paling sering adalah flu) dan inflamasi mukosa hidung
  • alergi kronis
  • rhinitis
  • pembesaran adenoid atau tonsil atau polip hidung, trauma pada hidung, tumor jinak lokalisata sehingga menyebabkan tersumbatnya hidung.

 

polip pada hidung
polip pada hidung
  • Deviasi septum nasal
  • Abnormalitas dari saat kelahiran seperti celah langit-langit mulut atau sindroma Pierre Robin

Gangguan-gangguan di atas cenderung menyebabkan tersumbatnya hidung yang menyebabkan seseorang membiasakan dirinya bernapas melalui mulut.

 

Bagaimana tanda-tanda dan cara mengetahui anak/orang dewasa bernapas melalui mulut? Dapat diperiksakan dengan beberapa cara :

  • Observasi : pada orang yang bernapas dengan mulut, bibir akan terlihat terbuka sepanjang waktu, wajah anak terlihat ciri-ciri “adenoid face” yaitu mata terlihat cekung, wajah terlihat panjang, mulut terbuka, gigi depan maju, lubang hidung sempit, lengkung gigi sempit, palatum/langit- langit mulut dalam
  • Meminta anak untuk menarik napas dalam melalui hidung : tidak akan ada perubahan bentuk atau ukuran pada cuping hidung
  • Tes kaca / tes kabut : dilakukan menggunakan kaca mulut dua sisi diletakkan pada bibir atas, jika udara terdapat pada kaca bagian atas, maka dia bernapas melalui hidung, jika sebaliknya, maka anak bernapas melalui mulut
  • Massler’s water holding test : anak diminta untuk menahan air penuh di dalam mulut, pada pasien yg bernapas dengan mulut tidak akan tahan lama menahannya
  • Jwemen’s butterfly test : letakkan sedikit kapas di bawah lubang hidung, jika pada hembusan napas serat kapas terkibar ke arah bawah, maka pasien bernapas melalui hidung, sebaliknya jika terkibar ke arah atas maka pasien bernapas melalui mulut

 

wajah anak mouth breathing

Wajah seorang anak yang memiliki kebiasaan mouth breathing, ditunjukkan dengan mulut yang terbuka, gigi depan maju atau berjejal, palatum dalam, mata terlihat cekung,  wajah terlihat panjang/ long-face, lubang hidung kecil

 

Perbedaan lengkung rahang pada orang normal dengan lengkung rahang anak dengan mouth breathing, terlihat lengkung giginya lebih sempit dan palatumnya dalam.

 

 

Apakah efek dari mouth breathing?

Dalam jangka pendek, bernapas melalui mulut tidak menunjukkan efek berbahaya, namun bila dilakukan dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa hal merugikan terutama pada anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Secara klinis, anak akan terlihat wajah adenoid, bibir tidak menutup sempurna, bibir terlihat pendek dan tebal, dagu terlihat mundur, ujung hidung mengarah ke atas, wajah sempit dan panjang, ekspresi “loss / bengong”, dan nose brigde akan terlihat datar.

 

Bagaimana Tanda-tanda klinis intraoral (dalam mulut) seseorang dengan kebisaan mouth breathing yang berkepanjangan

Bila keadaan bernapas dengan mulut dibiarkan sejak kecil dari sejak seorang anak dalam masa pertumbuhan, dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan pada susunan gigi dan mulut dan rahang yang dinamakan maloklusi. Terlihat perubahan susunan gigi dan rahang dibandingkan kondisi normal seperti :

  • rahang atas sempit disertai palatum (langit-langit mulut) yang dalam

Palatum dalam pada pasien dengan mouth breathing

  • gigi berjejal yang disebabkan karena rahang atas yang sempit
  • gigi depan atas maju

Gigi depan maju disertai crossbite posterior pada penderita mouth breathing

 

  • open bite anterior ( gigitan terbuka pada bagian depan)
crossbite anterior pada penderita mouth-breathing (sumber: www.entokey.com)

Selain menyebabkan gangguan susunan gigi dan bentuk rahang, kebiasaan bernafas melalui mulut dapat juga mempengaruhi kesehatan gigi dan jaringan mulut, baik pada orang dewasa maupun anak- anak, yaitu:

  • meningkatnya jumlah gigi berlubang
  • semakin banyak plak gigi
  • bau mulut/gingivitis
  • radang pada gusi (gingivitis)

keadaan-keadaan di atas diakibatkan karena pada seseorang dengan mouth breathing, mulut akan menjadi sangat kering, shingga air liur/ ludah tidak dapat  menjalankan fungsinya sebagai efek self cleansing dalam mulut dan mematikan bakteri

 

Bagaimana perawatannya?

Perawatan pada mouth breathing tergantung pada penyebab utamanya. Misalkan apabila penyebabnya karena alergi atau inflamasi, biasanya dokter akan meresepkan antihistamin, atau nasal decongestant. Bila disebabkan karena tonsil atau adenoid maka dokter akan mengoperasi untuk menghilangkan tonsil dan adenoid tersebut. Pada anak-anak dengan kebiasaan mouth breathing, dapat segera ditangani dengan dokter spesialis THT dan dokter spesialis anak sehingga dokter dapat segera mengetahui penyebab mouth breathing dan melakukan perawatan untuk menghilangkan penyebabnya. Sehingga tidak mengganggu proses pertumbuhan dan kesehatan anak.

 

Bila penyebab sudah dihilangkan , kebiasaan mouth breathing sudah diatasi namun efek permanen dari mouth breathing sudah terjadi, seperti maloklusi (gigi berjejal, lengkung rahang sempit, gigi depan maju) apakah yang harus dilakukan? Disinilah peran kami sebagai dokter gigi spesialis ortodonti/ ortodontis untuk melakukan perawatan untuk memperbaiki maloklusi yang telah terjadi.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


ToothSignature Klinik Gigi Kelapa Gading Jakarta

Tooth Signature adalah Klinik Gigi Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menyediakan layanan Spesialis Ortodonti dari Dokter Gigi - Dokter Gigi berpengalaman, lulusan terbaik dari berbagai Universitas Ternama di Indonesia.

Cari Spesialis Ortodonti Jakarta ?
Tooth Signature tempatnya

Lokasi

Cabang Jakarta
jl Bulevard Raya blok RA 27 no. 28, RT.11/RW.15, Pegangsaan Dua, Kec. Klp. Gading, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240

Designed and optimized by SimpleBetter 2017. All Right Reserved