Saat ini perawatan ortodonti atau yang biasa disebut kawat gigi/behel bukan mejadi hal yang asing lagi bagi masyarakat. Hal umum yang diketahui oleh pasien dalam perawatan ortodonti adalah gigi akan dipasang bracket (besi yang menempel pada gigi), kawat,dan dipasang karet berwarna warni yang harus dikontrol atau diganti setiap sebulan sekali. Namun ada beberapa prosedur lainnya yang asing atau bahkan menyeramkan menurut pasien, salah satunya adalah penggunaan mini screw. Mini screw dapat menjadi salah satu penjangkaran saat pergerakan gigi terjadi dan menjadi salah satu faktor keberhasilan perawatan.
Apa itu mini screw? Mini screw adalah sekrup/pin yang sangat kecil (diameter 1,5-2mm) yang pasang ke dalam rahang yang kemudian dihubungkan ke gigi untuk membantu menggerakan gigi. Biasanya mini screw dipasang diantara akar gigi ataupun di langit-langit sesuai dengan indikasinya. Mini screw yang sudah dipasang akan dilepas jika memang sudah tidak diperlukan lagi dalam perawatan.
Bagaimana prosedur pemasangannya? Apakah menyakitkan? Berikut prosedur pemasangan mini screw/ mini implant
- Aplikasi anastesi lokal pada area yang akan dipasang (gambar A) agar pasien tetap nyaman dan tidak merasa sakit saat pemasangan
- Pemasangan mini screw/mini implant pada area yang sudah ditentukan dalam rencana perawatan (gambar B dan C)
- Mini screw/mini implant yang sudah terpasang digunakan sebagai penjangkaran dengan cara dihubungkan dengan gigi yang akan digerakan menggunakan kawat atau karet halus (gambar D)
- Setelah pemasangan pasien akan diresepkan obat anti nyeri yang dapat diminum jika pasien merasakan sakit atau tidak nyaman. Pasien juga diedukasi untuk menjaga kebersihan rongga mulutnya.
Adapun indikasi penggunaan mini screw dalam perawatan orthodonti misalnya dalam penutupan celah gigi, menegakan gigi yang miring, menarik gigi yang impaksi (tertanam dalam gusi) biasanya pada gigi taring atas, gigi intrusi (terlalu masuk ke dalam), ekstrusi (gigi yang turun atau naik ke atas), mengkoreksi gigitan yang terlalu maju pada rahang atas atau rahang bawah (cameh). Dibawah ini adalah laporan kasus penggunaan mini screw yang diambil dari buku ilmiah (Sumber: Uzuner F.D. dan Aslan B.I. 2015. Miniscrew Applications in Orthodontics. Current Concepts in Dental Implants.)
- Menarik gigi taring yang gingsul
- Intrusi gigi posterior (belakang) pada kasus gigitan depan terbuka (anterior open bite)
- Miniscrew digunakan sebagai penjangkaran langsung pada kasus dimana gigi geraham pertama belum erupsi sempurna
- Miniscrew digunakan sebagai penjangkaran tidak langsung untuk membantu penutupan celah dengan menggerakan gigi taring dan gigi geraham kecil
- Untuk intrusi gigi pada kasus gigi erupsi berlebih (lebih panjang dari gigi tetangganya)
Beberapa kasus di atas hanya sebagai contoh untuk memberikan gambaran bagaimana dan kapan penggunaan mini screw. Tidak semua kasus ortodonti membutuhkan penggunaan mini screw. Ortodontis akan melakukan evaluasi dalam perawatan untuk menilai perlu atau tidaknya mini screw digunakan untuk memaksimalkan perawatan ortodonti. Jadi tidak perlu ragu dan takut lagi jika ortodontis menyarankan kamu untuk pemasangan mini screw.